Zkiba Zaisin
Tragedi Percepatan Kiamat
Suatu
malam terjadi peristiwa yang sangat meneganggkan. Ada anggapan bahwa
pintu Neraka ditemukan letaknya dan dapat dibuka dengan pedang khusus.
Dalam kisruh waktu itu, pemerintah yang memegang kekuasaan penuh seperti
ingin melakukan tindakan dan mengambil sesuatu dari apa yang menjadi
kehendaknya. Mungkin mereka ingin mengetahui ada apa di balik pintu
tersebut, dan bagaimana rahasia yang mungkin saja dapat terkuak atau
diketahui menurut keyakinannya.
Beberapa anggota
pasukan khusus dikerahkan untuk menuju lokasi dan sekaligus salah
seorang dari mereka dengan memegang sebuah Pedang Putih meloncat ke arah
langit. Sekali ia meloncat, dan langsung menebaskan pedangnya ke bagian
langit hitam itu. Malam ini terasa sangat menakutkan. Bagi kami
masyarakat awam, hanya bisa diam dan memperhatikan orang lain yang juga
terdiam tanpa protes menyaksikan kehendak yang berkuasa di muka bumi
saat ini.
Langitpun mulai memunculkan garis batasnya...
suara gemuruh mulai terdengar, kicauan jutaan derita dari orang-orang
yang menghuni Neraka mulai merasuki rongga-rongga ketakutan kami. Di
dalamnya terbias cahaya biru, hitam, dan jingga kemerah-merahan, nampak
dari kejauhan bahwa itu adalah lahar atau lava yang tersimpan sekian
lama di dalam lautan Api Neraka.
Alasan terpilihnya
lokasi ini, disebabkan oleh anggapan bahwa pintu rahasia para bala
tentara yang akan melakukan Perang Dunia berikutnya, terdapat di bagian
KTB ini. Tugu Nelayan tampak ada di Negara yang kotanya jelas terlihat
dari bawah sini. Kami mulai menyadari bahwa sangking dekatnya pintu itu,
makanya ada bayang-banyang yang muncul di sana serupa Tugu Nelayan
seperti di KTB ini.
Cukup bertele-tele proses
pengambilan informasi ini, nampaknya mulai menyadarkan konsentrasi para
penjaga pintu tersebut. Dengan sigap petugas KTB berteriak "gawat...! cepat tutup pintunya...!"
maka, dengan segera pula petugas yang memegang pedang meloncat kelangit
dan berusaha menutup pintu tersebut. Namun rupanya kekuasaan Allah SWT
(dalam kisah ini) Allah seolah murka dan akan menghukum kami bagi
penghuni KTB yang berani membuka rahasia Allah SWT.
Perkiraan
ku, lahar di Neraka mulai tumpah akibat pintu yang dibuka sebatas
lingkaran besar bola Dunia. Sekarang lahar api itu mulai menetes di
permukaan bumi, hari jadi semakin terang, dan semua orang berlari
menghindari lokasi terdekat dari pintu Neraka ini.
Pintu
Neraka masih saja dibiarkan terbuka karena dengan alasan pintu tersebut
benar-benar sudah tidak dapat ditutup kembali. Allah sudah murka
terhadap kami, Allah harus mengakhiri Zaman saat ini juga. (itulah
anggapan ku pada waktu itu). Bangunan-bangunan besar, gunung-gunung,
lautan, dan seluruh pinggiran pantai mulai rusak. Semua orang harus
berlari kemanapun yang mereka bisa, tanpa tujuan hingga membuat mereka
lelah. Dalam pikiran ku tidak terlepas dari perkiraan berikutnya, yaitu "jika
seandainya musibah kiamat ini akhirnya juga harus menimpa ku, harus
menjadi akhir kehidupan ku, mungkin aku harus merelakan orang-orang
terdekat ku, yang aku sayangi dan aku cintai. aku benar-benar ketakutan
sendiri dan tak tahu harus memohon pertolongan bagaimana lagi, aku hanya
bisa berpikir' bila saatnya tiba, aku akan membawa keponakan ku yang
paling muda atau yang terkecil,
dan siapapun yang bisa aku gendong' akan ku selamatkan bersamaku sampai
akhir waktu dan akhinya aku terkurung dalam lingkaran lahar api". Ya
Allah... Maafkan hambamu ini... Maafkanlah segala dosa dan kesalahan
yang pernah hamba lakukan selama perjalanan hidup ini...
yang hamba saksikan tentu merupakan kebesaran atas kekuasaan Mu... Ya Allah...
Sekian...
Semoga kisah singkat yang saya sampaikan kepada pembaca, bisa menjadi insfirasi bahwa Allah SWT sungguh maha besar.